Elegi Sang Pertiwi
Pos Kamling. Ya, tempat aku dan pak Hansip selalu bertukar cerita. Ceritanya bukan tentang Percintaan si Romi dan Juliet. Atau tentang Si Anjing Mencuri Makanan di Rumah pak Lurah. Bukan. Kami selalu bercerita tentang keadaan Negri yang kami pijak. Negri yang aku dan pak hansip banggakan. Dan mungkin bukan hanya Aku dan pak hansip yang bangga dengan Negri ini, orang yang ingin menghancurkan Negri ini pun pasti bangga.(mungkin)!. Ahh.. lupakan hal itu. “Tin, malam ini ada berita duka”. “Duka apalagi”, tanyaku. “Ngga tau Tin. Soalnya aku mendengar Indonesia sedang menangis meratapi duka itu'. Aku sempat bergumam diri, apalagi yang terjadi dengan ngerikku. Akhirnya, kuselidiki apa yang membuat Negri yang aku cintai kembali menangis. Tepat di pojok kiri Kamling, aku melihat tulisan besar. “CUCI TANGAN, WASPADA CORONA”. Aku tak tahu kapan tulisan itu di tempel dan apa maksud dari tulisan itu. Aku pun bergegas dari sisi kiri Kamling dan menuju ke pak Hansip sambil membawa k